Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/604
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorNurhidayana-
dc.date.accessioned2017-08-02T11:40:05Z-
dc.date.available2017-08-02T11:40:05Z-
dc.date.issued2012-
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/604-
dc.description.abstractKomoditas cabe merah memberikan kontribusi penting dalam usahatani, namun dengan sifat komoditi ini yang mudah rusak,bersifat musiman, sementara konsumsi terjadi sepanjang tahun , maka di perlukan sistem pemasaran yang baik. Penelitian ini dengan judul efisiensi pemasaran cabe merah di kabupaten Batu Bara bertujuan untuk mendapatkan gambaran terkini sistem pemasaran cabe merah yang terjadi di Kabupaten Batu Bara serta menganalisis sistem pemasaran yang paling efisien dan seberapa besar margin dalam pemasaran cabe merah di Kabupaten Batu Bara. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara khususnya di Kecamatan Air Putih, Kecamatan Sei Suka dan Kecamatan Lima Puluh, penelitian dilakukan dari bulan Pebruari sampai bulan Maret 2012 secara deskriptif kuantitatif dengan metode wawancara di pandu dengan kuisioner. Responden terdiri dari 26 Petani produsen, 26 Pedagang pengumpul,18 Pedagang Pengecer. Kabupaten Batu Bara merupakan daerah potensial untuk pengembangan komoditi cabe merah dengan produktivitas rata-rata 9,757 ton perhektar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah: teori pemasaran, efesiensi pemasaran, biaya pemasaran, saluran pemasaran, marjin pemasaran dan teori lain yang mendukung. Hasil penelitian menyatakan bahwa: 1) Saluran 3 mempunyai marjin pemasaran paling rendah yaitu Rp. 4500. 2) Margin pemasaran lebih kecil diperoleh dari perbedaan harga yang kecil antara harga tingkat petani dan harga tingkat pengecer (harga beli konsumen). Hal ini menunjukkan saluran 3 lebih efesien jika dibandingkan dengan saluran 1, 2 dan 4. Tetapi jika dilihat jumlah petani cabai merah yang memilih menggunakan saluran 3 lebih rendah dari saluran 1 dan 2. Jadi secara operasional saluran 3 belum tentu lebih efesien karena hanya digunakan oleh 18,57 % petani sedangkan saluran 1 sebesar 42,85 % dan saluran 2 sebesar 25,71 %. Dimasa yang akan datang jika jumlah pedagang pengumpul yang ikut berpartisipasi di saluran 3 semakin banyak tidak tertutup kemungkinan pilihan petani cabai merah di Kabupaten Batu Bara akan beralih dari saluran 1 dan 2 menjadi pengguna saluran 3. Peran stake holder untuk meningkatkan pendapatan petani melalui jalur pemasaran efesiensi sangat dibutuhkan. Diperlukan usaha pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan petani tentang teknologi pengolahan agar dalam jangka panjang petani mampu mengolah produksi cabai merah dalam bentuk industri rumah tangga yang mengahsilkanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.subjectEfisiensien_US
dc.subjectPemasaranen_US
dc.subjectCabai Merahen_US
dc.titleAnalisis Efisiensi Pemasaran Cabai Merah di Kabupaten Batu Baraen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:MT - Master of Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
101802020_file 1.pdfCover109.87 kBAdobe PDFView/Open
101802020_file 2.pdfAbstract77.31 kBAdobe PDFView/Open
101802020_file 3.pdfIntroduction95.6 kBAdobe PDFView/Open
101802020_file 4.pdfChapter I102.37 kBAdobe PDFView/Open
101802020_file 5.pdfChapter II134.09 kBAdobe PDFView/Open
101802020_file 6.pdfChapter III96.83 kBAdobe PDFView/Open
101802020_file 8.pdfReference195.08 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.