Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/9993
Title: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anak Menjadi Anak Jalanan di Kota Medan
Authors: Listorina P
metadata.dc.contributor.advisor: Kusmanto, Heri
Kariono
Keywords: anak jalanan;anak
Issue Date: 2005
Description: Fenomena yang muncul di perkotaan seiring dengan berbagai permasalahan pembangunan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah munculnya anak-anak jalanan. dengan usia yang sangat muda, pada umumnya anak-anak jalanan ini bekerja di sektor informal. Jika diperhatikan sebenamya, tempat-tempat anak jalanan ini sangat berbahaya. Selain mengganggu ketertiban dan keamanan orang lain, juga dapat membahayakan diri sendiri, dan memberi peluang tindak kekerasan. Tidak adanya perlindungan orang dewasa ataupun perlindungan hukum terhadap anak-anak ini, menjadikan anak-anak tersebut rentan terhadap kekerasan. Disamping dari keluarga tidak diperoleh pelayanan kesejahteraan dan kasih sayang, lingkungannya ternyata turut andil memproduksi munculnya anak jalanan. Melihat keberadaan anak-anak jalanan dan alasan-alasan yang dikemukakan mereka sehingga mereka hidup dan bekerja di jalanan, maka penelitian ini akan melihat faktor dominan apakah yang menjadikan anak menjadi anak jalanan, khususnya untuk anak-anak jalanan di kota Medan. Penelitian tesis ini bertujuan untuk melihat faktor anak menjadi anak jalanan di kota Medan dengan memperhitungkan faktor kemiskinan keluarga, faktor kehidupan sosial keluarga, ketidakharmonisan keluarga, dan lingkungan sosial anak untuk menjadikan anak menjadi anak jalanan. Selain itu penelitian ini diharapkan akan mengungkapkan tren anak jalanan di Kota Medan. Dari penelitian yang dilakukan maka dapat dilihat hasilnya yaitu : 1. Keberadaan anak jalanan di kota Medan berdasarkan kelompok umur didominasi oleh anak-anak yang berusia sekolah dan yang berjenis kelamin laki-laki. Jenis pekerjaan yang ditekuni oleh anak jalanan kota Medan bermacam-macam, mulai dari mengamen, Penjual rokok, penjual koran, menjual makanan dan minuman, penyemir sepatu, dan penyapu angkot kedaraan yang melintas. Disamping itu ada kecenderungan bagi anak jalanan kota Medan untuk melakukan jenis pekerjaan lebih dari satu, dan pernah berpindah-pindah lokasi operasi meskipun hal itu jarang dilakukan. Anak jalanan kota Medan cenderung berasal dari keluarga yang memiliki orang tua lengkap dan mereka berpendidikan rendah setingkat SLTP ke bawah. Diantara sekian banyak faktor yang menyebabkan anak menjadi anak jalanan, ternyata faktor ekonomi (kemiskianan) keluarga merupakan faktor yang paling dominan menjadikan anak menjadi anak jalanan di kota Medan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa semakin rendah status ekonomi keluarga maka semakin tinggi kecenderungan untuk menjadi anak jalanan. Disorganisasi keluarga merupakan akibat yang muncul belakangan dimana anak jalanan sangat jarang berkumpul di rumah. Kondisi ini diperkuat oleh temuan anak-anak jalanan di kota Medan cenderung bekerja di jalanan melebihi mbilan jam per hari. Oleh karena itu dapat dikatakan mereka ini merupakan anak jalanan murni yaitu anak jalanan yang menghabiskan waktu di jalanan baik bermain maupun untuk bekerja di atas sembilan jam sehari.
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/9993
Appears in Collections:MT - Master of Public Administration

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
031801035_listorina p.pdfFulltext1.82 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.