Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/9642
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorLubis, Mitra Musika-
dc.contributor.advisorSiregar, Rahma Sari-
dc.contributor.authorLugu, Stefanus-
dc.date.accessioned2018-11-28T03:41:33Z-
dc.date.available2018-11-28T03:41:33Z-
dc.date.issued2018-09-19-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/9642-
dc.descriptionMenurut Satstria (2002), nelayan dikelompokkan berdasarkan status penguasaan kapital, yaitu terdiri dari nelayan pemilik dan nelayan buruh. Nelayan pemilik atau juragan adalah orang yang memiliki sarana penangkapan seperti kapal/ perahu, jaring dan alat tangkap lainnya, sedangkan nelayan buruh adalah orang yang menjual jasa tenaga kerja sebagai buruh dalam kegiatan penangkapan ikan dilaut, atau sering disebut Anak Buah Kapal (ABK). Bahkan menurut Retno dan Santiasih (1993 : 137), jika dibandingkan dengan kelompok masyarakat lain disektor pertanian, nelayan (terutama nelayan buruh dan nelayan tradisional) dapat digolongkan sebagai lapisan sosial yang paling miskin, walaupun tidak dapat dikatakan semua nelayan itu miskin. Hal ini yang melatar belakangi dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat pendapatan nelayan dan faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan nelayan juragan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana tingkat pendapatan nelayan juragan di Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan. (2) mengetahui faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan nelayan juragan di Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi (pengamatan langsung) dan metode survei. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Selanjutnya data dianalisis menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda, Uji t dan Uji f. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Variabel Biaya Produksi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pendapatan nelayan juragan, hal ini disebabkan karena semakin besar biaya produksi yang dikeluarkan, maka pendapatan bersih yang diperoleh semakin berkurang. (2) Variabel Jumlah Tenaga Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan nelayan juragan, hal ini disebabkan karena apabila semakin besar jumlah tenaga kerja, maka kecepatan dalam memperoleh hasil tangkapan (produksi) lebih efektif. (3) Variabel Jarak Tempuh Melaut berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan nelayan juragan, hal ini disebabkan karena apabila semakin jauh jarak tempuh melaut, maka semakin bertambah pula jumlah pendapatan nelayan juragan. (4) Variabel Pengalaman Usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan nelayan juragan, hal ini disebabkan karena apabila semakin lama atau semakin banyak pengalaman usaha, maka dalam memanajemen modal usaha dalam memperoleh hasil lebih baik dan teliti, sehingga pendapatan lebih maksimal. (5) Variabel Biaya Produksi, Jumlah Tenaga Kerja, Jarak Tempuh Melaut dan Pengalaman Usaha secara bersama - sama berpengaruh terhadap variabel Pendapatan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa pendapatan nelayan juragan di Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan Kota Medan sangat bervariasi dari tingkat rendah sampai tingkat yang tertinggi. Dimana pendapatan nelayan juragan tersebut tidak menetap setiap harinya atau setiap bulannya dan rata – rata pendapatan nelayan juragan di Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan Kota Medan Adalah Rp.8.976.233.en_US
dc.description.abstractEnglish : According to Satstria (2002), fishermen are grouped based on the status of capital control, which consists of owner fishermen and labor fishermen. Owner fishermen or skipper are people who have fishing facilities such as boats / boats, nets and other fishing gear, while labor fishermen are people who sell labor services as laborers in fishing activities at sea, or often called Shipmen (ABK). Even according to Retno and Santiasih (1993: 137), when compared to other community groups in the agricultural sector, fishermen (especially labor fishermen and traditional fishermen) can be classified as the poorest social strata, although it cannot be said that all fishermen are poor. This is the background of research conducted to determine the level of income of fishermen and what factors influence the income of fishermen skipper. This study aims to (1) find out how the level of income of skipper fishermen in Belawan Bahari Village, Medan Belawan District. (2) find out what factors influence the income of skipper fishermen in Belawan Bahari Village, Medan Belawan District. Data collection techniques using the method of observation (direct observation) and survey methods. Data collected in the form of primary data and data secondary. Furthermore the data were analyzed using Multiple Linear Regression Analysis, t Test and Test f. The results showed that: (1) the Production Cost Variable had a negative and not significant effect on the income of skipper fishermen, this was due to the greater production costs incurred, the net income obtained was increasingly reduced. (2) Variable Number of Workers has a positive and significant effect on the income of skipper fishermen, this is because if the greater the number of workers, the speed in getting catches (production) is more effective. (3) Seafaring Mileage Variable has a positive and significant effect on the income of skipper fishermen, this is because if the further the distance goes to sea, then the amount of income of skipper fishermen also increases. (4) Variable of Business Experience has a positive and significant effect on the income of skipper fishermen, this is because if the longer or more business experience, then in managing business capital in obtaining better and thorough results, so that more maximum income. (5) Variable Production Costs, Number of Labor, Seafaring Mileage and Business Experience together affect the Income variable. Based on the results of the study, it can be concluded that the income of skipper fishermen in Belawan Bahari Village, Medan Belawan District, Medan City varies greatly from low level to the highest level. Where the skipper fishermen income does not stay every day or every month and the average skipper fisherman income in Kelurahan Belawan Bahari, Medan Belawan District, Medan City is Rp.8,976,233.en_US
dc.description.abstractMandarin abstract: 本研究旨在确定凤尾鱼捕捞渔民的收入水平,并分析影响它的因素。该研究采用有目的的抽样方法进行。结果表明:生产成本变量对渔民船长的收入产生负面且不显着的影响,这是由于收益减少所致。可变劳动量对船长渔民的收入产生积极而显着的影响,这是因为如果工作量越大,获得捕捞(生产)的速度就越有效。各种海上旅行对渔民的收入产生了积极而显着的影响,这是因为如果距离出海,则渔民鱼类的收入增加。船长渔民收入的可变经验,这是因为如果更长或更多的业务经验,那么在管理业务资本中获得更好,更准确的结果,使收入最大化。可变生产成本,工人数量,里程数和业务经验共同影响收入变量。-
dc.description.abstractJapan Abstract : 本研究の目的は、漁師の漁獲量を決定し、ゆえに影響を与える要因を分析することである。研究は、目的のあるサンプリング法によって行われる。 その結果、生産コスト変数は漁師船長の収入にマイナスの重要な影響を与えない。これは収益の減少によるもので ある。可変労働量は、スキッパー漁師の収入にプラスの大きな影響を及ぼす。これは、仕事量が多いほど、漁獲(生産)を得るスピードがより効果的だからであるさまざまな海の旅は、漁師の収入にプラスの大きな影響を及ぼす。これは、距離が海に行くと、漁師の漁師の収入が増加するためである。スキッパー漁師の所得の変動経験、これは、より長いまたはより多くのビジネス経験がある場合、より良いより正確な結果を得るためにビジネス資本を管理する場合、収入が最大化されるためである。変動する生産コスト、労働者数、マイレージ、およびビジネスエクスペリエンスは、ともに所得変数に影響を与える-
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.subjectスキッパー漁師-
dc.subjectnelayan juraganen_US
dc.subjectbiaya produksien_US
dc.subjectpendapatanen_US
dc.subjectskipper fishermanen_US
dc.subjectproduction costsen_US
dc.subjectrevenuesen_US
dc.titleAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Juragan Tangkapan Ikan Teri (Studi Kasus: Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan Kota Medan)en_US
dc.title.alternativeAnalysis of Factors That Affect the Income of Fishermen Catching Anchovy (Case Study: Belawan Bahari Village, Medan Belawan District, Medan City)-
dc.title.alternativeアンチョビ漁師の収入に影響する要因の分析 (ケーススタディ:メダン市、メダンベラワン郡のベラワンバハリ区)-
dc.typeSkripsi Sarjanaen_US
Appears in Collections:SP - Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Stefanus Lugu - Fulltext.pdfFulltext1.46 MBAdobe PDFView/Open
Stefanus Lugu - Abstract.pdfAbstract Foreign Langangue968.93 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.