Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/7288
Title: Quality Control Produk Dalam Meningkatkan Mutu Benang Karet Count 3 7 pada PT. Industri Karet Nusantara Tanjung Morawa
Authors: Wirasti
metadata.dc.contributor.advisor: Singh, Rasphal
Siregar, Ninny
Keywords: quality control;meningkatkan mutu
Issue Date: Oct-2010
Publisher: Universitas Medan Area
Abstract: PT.Industri Karet Nusantara adalah merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi benang karet (rubber thread). Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan benang karet ini adalah Karet Alam, yaitu Latex dengan kadar DRC(Dry Rubber Content) 60 % yang diperoleh dari kebun PTPN III Membang Muda dan Kebun Rambutan Tebing Masalah yang dihadapi oleh perusahaan adalah banyaknya jumlah basil produksi yang tidak memenuhi persyaratan spesifikasi. Hal tersebut dikarenakan factor-faktor produksi yang tidak memenuhi standart yang mengakibatkan banyaknya jumlah produk cacat. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi penyebab cacat produk dan menanggulangi penyebab cacat tersebut sehingga dapat menurunkan jumlah cacat produk dan meningkatkan Kualitas Produktivitas benang karet , yaitu dengan menerapkan metode Quality Control Circle Dalam penerapan metode Quality Control Circle ini digunakan alat Bantu Seven Tools yaitu Check Sheet , Stratifikasi, Histogram, Diagram Pareto, Scatter Diagram, Cause and Effect Diagram dan Control Chart Setelah mengidentifikasi penyebab-penyebab cacat, selanjutnya dilakukan pemecahan masalah dengan menggunakan Siklus PDCA (Plan-Do-Check-Action). Pada penelitian ini, produk benang karet yang akan ditingkatkan kualitasnya adalah benang karet jenis Count 37. Ada 3 jenis produk cacat yang telah diindentifikasi, yaitu Benang Lengket, Molted Thread, Big Thread dan Jika dilakukan penelitian, akan diperoleh Persentase Jenis I Type Produk Cacat Terbesar dari antara ke-3 jenis produk cacat.dengan persentase kumulatif. Dengan menggunakan Cause and Effeck Diagram,dapat dianalisa Faktorfaktor apa yang mungkin dapat menyebabkan benang karet tersebut menjadi cacat, sehingga perbaikan terhadap faktor-faktor tersebut dapat dilakukan dengan segera. Dalam penelitian diperoleh jumlah cacat bulan September sebelum penerapan Quality Control= 325 kotak, jumlah produksi benang karet = 13921 kotak.Sehingga diperoleh Persentase jumlah cacat bulan September = 2.33 %. Jika Setelah dilakukan Penerapan Quality Control pada bulan November diperoleh Jumlah yang Cacat perbulan = 263kotak, Jumlah Produksi benang karetnya = 18622 kotak. Maka diperoleh Persentase jumlah cacat bulan November Setelah penerapan = 1.41 %.
URI: http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/7288
Appears in Collections:SP - Industrial Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
088150017_wirasti.pdfFulltext1.42 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.