Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/582
Title: Analisa Sistem Maintenance River Side Pump dengan Membandingkan antara Breakdown dan Preventive Maintenance di Pabrik Gula Kwala Madu
Authors: Daulay, Heru Wiranata
Keywords: Breakdown;Preventive Maintenance,;Kwala Honey Sugar Factory PTPN II
Issue Date: 27-Feb-2016
Abstract: With a comprehensive maintenance work is good and effective, it will be able to prevent the occurrence of damage (breakdown) before the time of the malfunction should occur. Therefore, in general maintenance parts in a factory is a part that help and give a report to the head of the factory or the production department about the state of the production equipment. The role of maintenance parts in a factory will be increasingly important if the company uses the machines are fully automatic in the production process. Preventive maintenance is the maintenance and care is taken to prevent damage to the unexpected and find the conditions or circumstances that may lead to the production facilities were damaged when used in the production process. Thus, all production facilities receive preventive maintenance will guarantee the smooth working and always worked in a state or a state ready to be used for each operation or production processes at all times so that it can be possible that the creation of a plan and schedule maintenance and upkeep are meticulous and production plan faster. costs incurred by the company for preventive services (CP) is USD 281 275 040., the cost of repair after Breakdown (CR) = Rp357.258.592. So if the company uses the system's Preventive Maintenance will be able to reduce costs by (26.09%) if the company uses the system maintenance breakdown large percentage of the cost of care that is capable reduced by 21.09 %
Description: dapat dicegah timbulnya kerusakan (breakdown) sebelum waktunya kerusakan tersebut seharusnya terjadi. Oleh karena itu, pada umumnya bagian pemeliharaan di dalam suatu pabrik merupakan bagian yang membantu dan memberi laporan kepada kepala pabrik atau bagian produksi mengenai keadaan peralatan produksi. Peranan bagian pemeliharaan dalam suatu pabrik akan bertambah penting apabila perusahaan tersebut menggunakan mesin-mesin yang serba otomatis dalam proses produksinya. Preventive maintenance merupakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi. Dengan demikian, semua fasilitas produksi yang mendapatkan preventive maintenance akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu diusahakan dalam kondisi atau keadaan siap dipergunakan untuk setiap operasi atau proses produksi pada setiap saat sehingga dapatlah dimungkinkan bahwa pembuatan suatu rencana dan schedule pemeliharaan dan perawatan yang sangat cermat dan rencana produksi yang lebih cepat. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk service preventive (CP) adalah Rp 281.275.040., biaya repair setelah breakdown (CR) = Rp357.258.592. Jadi jika perusahaan menggunakan sistem preventive maintenance ini akan dapat mengurangi biaya sebesar (26,09%) jika perusahaan menggunakan sistem breakdown maintenance maka besar presentase biaya perawatan yang mampu ditekan sebesar 21,09 %
URI: https://repositori.uma.ac.id/123456789/582
Appears in Collections:SP - Industrial Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
128150013_file1.pdfCover280.27 kBAdobe PDFView/Open
128150013_file2.pdfAbstract245.54 kBAdobe PDFView/Open
128150013_file3.pdfIntroduction242.33 kBAdobe PDFView/Open
128150013_file4.pdfChapter I226.52 kBAdobe PDFView/Open
128150013_file5.pdfChapter II506.68 kBAdobe PDFView/Open
128150013_file6.pdfChapter III233.97 kBAdobe PDFView/Open
128150013_file8.pdfReference317.38 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.