Hubungan Konsep Diri dengan Interaksi Sosial pada Remaja Tunarungu di SLB-B Karya Murni Medan

Abstract

Pada dasamya penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan konsep diri dengan interaksi sosial. Dengan asumsi bahwa semakin positif konsep diri pada remaja tunarungu maka semakin tinggi pula interaksi sosialnya. Sebaliknya semakin negatif konsep diri maka semakin rendah pula interaksi sosialnya. Subjek penelitian ini adalah remaja tunarungu di SLB-B Karya Mumi Medan. Penelitian ini disusun berdasarkan metode skala Likert dengan menggunakan skala konsep diri menurut Fitts, dkk (2003) yang terdiri dari 5 aspek yaitu : aspek fisik, aspek psikis, aspek keluarga, aspek moral etik, dan aspek sosial. Penelitian ini juga menggunakan skala interaksi sosial menurut Gerungan (2004) yang terdiri dari 4 aspek yaitu : aspek adanya hubungan, aspek adanya individu, aspek adanya tujuan, dan aspek adanya struktur dan fungsi sosial