Hubungan Dukungan Keluargadengan Kepribadian Tangguh pada Diabetes Melitus di Rumah Sakit Haji Medan

Abstract

Meningkatnya penderita Diabetes Melitus di Indonesia lebih banyak disebabkan oleh pola makan, makanan yang serba instan, banyak menonton TV dan di depan komputer dan jarang atau tidak pemah berolahraga, yang mengakibatkan berisiko besar terkena penyakit Diabtes Melitus dan seringkali penderita Diabetes Melitus mengalami kesulitan untuk menerima diagnosa Diabetes Melitus terutama ketika pasien mengetahui bahwa hidupnya diatur oleh diet, obat-obatan dan insulin, biasanya pasien berada pada tahap kritis yang ditandai oleh ketidakseimbangan fisik, sosial, dan psikologis. untuk dapat tetap terus bertahan dengan penyakit nya penderita Diabetes Melitus sangat membutuhkan dukungan keluarga yang dapat menumbuhkan kepribadian tangguh pada penerita dibetes mellitus sehingga mereka dapat menjalani hidup dengan penuh semangat dan makna. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepribadian tangguh pada penderita diabtes mellitus, dan ingin melihat perbedaan kepribadian tangguh antara pria dan wanita pada penderita Diabetes Melitus di Rumah Sakit Haji Medan. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel 50 orang. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah metode angket dengan menggunakan skala. Dengan teknik analisis data menggunakan teknik korelasi Product Moment dan teknik Anava 1 jalur. Alasan digunakannya teknik korelasi ini disebabkan karena pada penelitian ini memeliki tujuan ingin melihat hubungan natara satu variable bebas (Dukungan keluarga) dengan satu Variabel terikat (kepribadian tangguh), dan alasan menggunaan teknik anava I jalur ingin mengetahui perbedaan keperibadian tangguh antara pria dan wanita., Berdasarkan basil penelitian, maka penulis dapt menarik kesimpulan bahwa terhadapt­ hubungan positif signifikan antar dukungan keluarga dengan kepribadian tangguh pada penderita diabetes mellitus. Artinya semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin tinggi pula kepribadian tangguh seseorang, dan sebaliknya, semakin rendah dukungan keluarga maka semakin rendah kepribadian tangguh seseorang, dan terdapat perbedaan kepribadian tangguh antara laki dan perempuan pada penderita diabetes mellitus