Hubungan Antara Konsep Diri dengan Konformitas Pada Komunitas Hijabers Medan

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara konsep diri dengan konformitas pada komunitas hijabers Medan. Jenis penelitian ini adalah korelasi dengan menggunakan instrument skala Likert dengan menggunakan skala konformitas menurut Sears dan Peplau yaitu : aspek kepercayaan terhadap kelompok, aspek merasa takut terhadap penyimpangan, aspek kekompakan kelompok, aspek popular, dan aspek symbol status dalam kelompok. dan skala kedua konsep diri disusun menurut Agustiani (2006) yaitu : aspek diri fisik (psycal sew, aspek diri keluarga (family sew, aspek diri pribadi (personal sew, aspek diri etik moral (moral etical seW, dan aspek diri sosial (social self. Data dari penelitian ini diambil dari 60 sampel Komunitas Hijabers Medan. Metode analisis data yang digunkan dalam penelitian ini adalah product moment dari Carl Person. Berdasarkan analisis data, maka diperoleh sebagai berikut : 1) Diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan konf ormitas, dimana rxy = 0,479 ; p= 0.000< 0,010. Artinya semakin positif konsep diri yang dimiliki maka semakin tinggi pula konformitas, sebaliknya semakin negatif konsep diri semakin rendah konformitas yang dilakukan. 2) Berdasarkan hasil ini berarti hipotesis yang diajukan ditolak dengan adanya sumbangan sebesar 22,9% dari konformitas terhadap konsep diri. Hal ini sejalan dengan teori Sarwono (2005) yang menyatakan bahwa adanya faktor lain yang dapat menyebabkan timbulnya konformitas yaitu : besarnya kelompok, keterpaduan, status tanggapan umum, komitmen umum dan konsep diri