Harga Diri Remaja yang Mengalami Sibling Rivalry

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi mengenai harga diri remaja yang sibling rivalry. Perasaan kurang mendapat perhatian dari orang tua dapat membentuk rasa tidak berharga begitupun sikap orang tua yang terusmenerus menaruh rasa ketidakpedulian terhadap remaja dapat menumbuhkan rasa ketidakberhargaan remaja. Jika keadaan ini terus berlanjut, dikhawatirkan akan membentuk rasa tidak percaya diri pada remaja. Menurut Hurlock (1980) bahwa remaja yang hubungan keluarganya kurang baik juga dapat mengembangkan hubungan yang buruk dengan orang-orang di luar rumah. Jika remaja mengakui bahwa saudara-saudara berbeda dengan dirinya, maka hal ini akan mengurangi persaingan antar saudara dan mengurangi pertentangan. Penelitian ini merupakan studi kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui harga diri remaja yang mengalami sibling rivalry. Responden berjumlah tiga orang dan teknik pengumpulan data adalah wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor penyebab sibling rivalry pada ketiga responden yaitu adanya sikap orang tua yang memberikan perhatian dan kasih sayang yang berbeda pada setiap anak-anaknya. Responden memiliki rasa iri hati yang lebih besar terhadap saudaranya sejenis dari pada terhadap saudaranya yang lain jenis. Setiap responden juga memiliki perbedaan usia yang dekat dengan saudaranya sehingga cenderung meningkatkan perselisihan. Ketiga responden juga mengaku adanya pengaruh orang luar dalam hubungan persaudaraan mereka. Merasa tidak nyaman dengan perkataan orang luar tentang diri responden. Dari penelitian yang dilakukan juga menghasilkan data bahwa harga diri yang ditampilkan remaja sibling rivalry adalah rendah. Seperti merasa tidak berharga, mudah putus asa, tidak dapat menerima kritikan serta merasa tidak sempurna.