Hubungan Antara Harga Diri Dengan Pengungkapan Diri Pada Remaja Pengguna Media Sosial Instagram

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan pengungkapan diri pada remaja pengguna media sosial Instagram di MAN Panyabungan. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI MAN Panyabungan dan sampel penelitian 153 orang siswa yang sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan skala harga diri dan skala pengungkapan diri yang diukur dengan menggunakan bentuk skala Likert. Teknik analisis data menggunakan teknik Korelasi Product Moment, Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara harga diri dengan pengungkapan diri pada siswa Man Panyabungan. Hasil ini dibuktikan dengan koefisien korelasi sebesar rxy=0,462 dengan nilai signifikasi p= 0,000 >0,05. Harga diri yang dimiliki siswa Man Panyabungan mempengaruhi atau menekankan munculnya pengungkapan diri pada siswa MAN Panyabungam yang menggunakan media sosial instagram sebesar 21,3% . Dari hasil tersebut diketahui masih terdapat 78,7 % dari faktor lain terhadap pengungkapaan diri pada siswa MAN Panyabungan yang menggunakan instagram, dimana faktorfaktor tersebut dalam penelitian ini tidak terlihat, diantaranya adalah faktor konsep diri, kesadaran diri, topik percakapan, jenis kelamin. Dan siswa MAN Panyabungan yang menggunakan media sosial instagram memiliki harga diri yang tinggi dengan nilai rata-rata empirik (mean empirik= 85,18> mean hipotetik= 72,5 dimana selisih nya lebih dari bilangan SD= 6,978) dan untuk pengungkapan diri tergolong tinggi dengan nilai rata-rata (mean empirik= 89,54> mean hipotetik= 80 dimana selisih nya lebih dari bilangan SD= 8,215). This study aims to determine the correlation between self-esteem and selfdisclosure in adolescent Instagram social media users at MAN Panyabungan. The research population was students of class X and XI MAN Panyabung and the research sample was 153 students who fit the required characteristics. The sampling technique used was purposive sampling. This research method uses quantitative methods. Data collection uses a self-esteem scale and a selfdisclosure scale which is measured using a Likert scale. The data analysis technique used the Product Moment Correlation technique. The results showed that there was a significant positive correlation between self-esteem and selfdisclosure in Man Panyabung students. This result is evidenced by a correlation coefficient of rxy=0.462 with a significance value of p=0.000 >0.05. The selfesteem of Man Panyabung students affects or emphasizes the emergence of selfdisclosure in MAN Panyabungam students who use social media Instagram by 21.3%. From these results it is known that there are still 78.7% of other factors on self-disclosure in MAN Panyabungan students who use Instagram, where these factors are not visible in this study, including self-concept factors, self-awareness, conversation topics, gender. And MAN Panyabungan students who use Instagram social media have high self-esteem with an empirical average value (empirical mean = 85.18> hypothetical mean = 72.5 where the difference is more than SD number = 6.978) and self-disclosure is high with an average value (empirical mean = 89.54> hypothetical mean = 80 where the difference is more than SD number = 8.215).