Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/19140
Title: Proses Pembuktian dalam Tindak Pidana Pembunuhan yang Dilakukan Istri Terhadap Suaminya (Studi pada Polrestabes Medan Terkait Putusan No. 907/Pid.B/2020/PN.Mdn)
Other Titles: The Proof Process in the Crime of Murder committed by a Wife Against Her Husband (Study at the Medan Polrestabes Regarding Decision No. 907/Pid.B/2020/PN.Mdn)
Authors: Ardinal, Benni
Keywords: pembuktian;tindak pidana;pembunuhan;evidence;crime;murder
Issue Date: Sep-2022
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;201803015
Abstract: Upaya pengumpulan barang bukti dan alat bukti yang merupakan sarana pembuktian itu berperan dan berfungsi pada saat penyidik mulai melakukan tindakan penyidikan. Namun apabila penyidik dalam melakukan penyidikan kurang memahami atau tidak memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan sarana pembuktian maka tindakan penyidik yang dilakukan akanmengalami kegagalan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana kedudukan pembuktian dalam tindak pidana di Indonesia, bagaimana pertanggungjawaban istri sebagai pelaku tindak pidana pembunuhan suaminya berdasarkan putusan No. 907/Pid.B/2020/ PN.Mdn dan Bagaimana proses pembuktian tindak pidana pembunuhan yang dilakukan istri terhadap suaminya di Polrestabes Medan terkait putusan No. 907/Pid.B/2020/PN.Mdn. Tujuan dalam Penelitian adalah Untuk mengkaji kedudukan pembuktian dalam tindak pidana di Indonesia Untuk mengkaji pertanggungjawaban istri sebagai pelaku tindak pidana pembunuhan suaminya berdasarkan putusan No. 907/Pid.B/2020/ PN.Mdn. Untuk mengkaji proses pembuktian tindak pidana pembunuhan yang dilakukan istri terhadap suaminya di Polrestabes Medan terkait putusan No. 907/Pid.B/2020/PN.Mdn. Jenis penelitian diarahkan kepada penelitian hukum yuridis normative. Penelitian hukum normatif atau doktriner yang diajukan dalam kajian ini adalah penelitian terhadap asas-asas hukum. Kedudukan pembuktian dalam tindak pidana di Indonesia Untuk membuktikan perbuatan yang didakwakan kepada seorang terdakwa pada suatu keyakinan bahwa terdakwa benar-benar bersalah, pengadilan mengadakan proses pemeriksaan yang dikenal dengan nama pembuktian. Pasal 184 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana telah mengatur mengenai alat-alat bukti yang diakui sah di dalam persidangan, yaitu berupa keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, dan keterangan terdakwa. Pertanggungjawaban istri sebagai pelaku tindak pidana pembunuhan suaminya berdasarkan putusan No. 907/Pid.B/2020/ PN.Mdn majelis hakim yang memeriksa perkara ini menyatakan terdakwa Zuraida Hanum, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana. Pembunuhan Berencana Yang Dilakukan Secara Bersama-Sama, sebagaimana didakwakan dalam Dakwaan Primair Penuntut Umum, Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Zuraida Hanumoleh karena itu dengan pidana Mati, Proses pembuktian dalam tindak pidana pembunuhan yang dilakukan istri terhadap suaminya di Polrestabes Medan terkait putusan No. 907/Pid.B/2020/PN.Mdn adalah melakukan Cek TKP, melakukan Penyelidikan atas penemuan Mayat, pihak Kepolisian Membuat Laporan Polisi Model A,Polrestabes Medan menerima limpahan laporan polisi dari Polsek Kutalimbaru, disposisi laporan polisi diterima oleh penyidik pembantu bripka okma brata, melengkapi mindik (surat-Surat), melakukan pemanggilan terhadap saksi-saksi, melakukan pengecekan terhadap CCTV dari rumah korban sampai dengan TKP mayat ditemukan, melakukan pra rekonstruksi dirumah korban pembunuhan tersebut. Efforts to collect evidence and evidence which are means of proof play a role and function when investigators begin to carry out investigative actions. However, if the investigator in conducting the investigation does not understand or do not pay attention to the provisions relating to the means of evidence, the investigator's action will fail. The problem in this research is how is the position of evidence in criminal acts in Indonesia, how is the wife's responsibility as the perpetrator of the crime of murdering her husband based on decision no. 907/Pid.B/2020/PN.Mdn and How is the process of proving the crime of murder committed by the wife against her husband at the Medan Polrestabes related to decision No. 907/Pid.B/2020/PN.Mdn. 907/Pid.B/2020/PN.Mdn. The purpose of this research is to examine the position of evidence in criminal acts in Indonesia. 907/Pid.B/2020/ PN.Mdn. To examine the process of proving the crime of murder by the wife against her husband at the Medan Polrestabes regarding the decision no. 907/Pid.B/2020/PN.Mdn. This type of research is directed to normative juridical law research. The normative or doctrinal legal research proposed in this study is a study of legal principles. The position of evidence in criminal acts in Indonesia To prove the act that has been charged to a defendant in a belief that the defendant is really guilty, the court conducts an examination process known as proof. Article 184 paragraph (1) of the Criminal Procedure Code has regulated the evidence that is recognized as valid in the trial, namely in the form of witness testimony, expert testimony, letters, instructions, and statements of the defendant. The wife's responsibility as the perpetrator of the crime of murdering her husband is based on decision no. 907/Pid.B/2020/PN.Mdn The panel of judges who examined this case stated that the defendant, Zuraida Hanum, had been legally and convincingly proven guilty of committing a crime. Premeditated Murder Committed Together, as charged in the Public Prosecutor's Primary Indictment, Sentencing the defendant Zuraida Hanum with the death penalty. 907/Pid.B/2020/PN.Mdn is to check the crime scene, carry out an investigation into the discovery of the corpse, the Police to make a Model A Police Report, the Medan Police to receive an abundance of police reports from the Kutalimbaru Police, the disposition of the police report is received by the assistant investigator Bripka Okma Brata , completing the mindik (letters), calling witnesses, checking CCTV from the victim's house until the crime scene is found, conducting pre-reconstruction at the house of the murder victim.
Description: 140 Halaman
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/19140
Appears in Collections:MT - Master of Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
201803015 - Benni Ardinal Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography941.14 kBAdobe PDFView/Open
201803015 - Benni Ardinal Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV269.06 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.