Penegakan Hukum Tindak Pidana Pencurian Dengan Kekerasan di Wilayah Hukum Polsek Medan Labuhan

Abstract

Penelitian ini bertujuan pertama untuk mengetahui pengaturan hukum tindak pidana dengan kekerasan dalam sistem hukum Indonesia. Kedua, bertujuan untuk mengetahui hambatan penegakan hukum tindak pidana pencurian dengan kekerasan oleh Kepolisian Sektor Medan Labuhan. Ketiga, bertujuan untuk mengetahui upaya Kepolisian Sektor Medan Labuhan dalam memberantas tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Metode penelitian yang dipergunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian yang pertama pengaturan tindak pidana pencurian dengan kekerasan diatur dalam Pasal 365 KUHP, dan tindak pidana pencuriaan dengan kekerasan termasuk dalam kategori tindak pidana tradisional yang meresahkan masyarakat. Hasil yang kedua, bahwa terdapat dua hambatan yakni hambatan internal yang terdiri dari minimnya Sumber daya manusia (SDM) anggota Polisi yang bertugas di Polsek Medan Labuhan, Minimnya anggaran penyelidikan dan penyidikan kasus-kasus kejahatan di Polsek Medan Labuhan, Sarana atau fasilitas Reskrim yang minim di Polsek Medan Labuhan, Anggota Unit Reskrim Polsek Medan Labuhan yang selalu bertukar / berpindah ke tempat lain (Mutasi). Sedangkan faktor eksternal yang berasal dari luar institusi kepolisian yakni Budaya Kepatuhan Hukum Masyarakat yang rendah, lemahnya Sinergitas hubungan kelembagaan antara pemerintah Kecamatan Medan Labuhan dengan Polsek Medan Labuhan, Luas dan tingginya jumlah penduduk kecamatan Medan Labuhan, Adanya urbanisasi ke daerah Wilayah Kecamatan Medan Labuhan, Pengaruh Narkotika dan Perjudian pada lingkungan Kecamatan Medan Labuhan. Hasil yang ketiga, adalah Upaya Kepolisian Sektor Medan Labuhan dalam memberantas tindak pidana pencurian dengan kekerasan dengan dua cara yakni upaya non penal dan upaya penal. Upaya non penal dengan melakukan tindakan pre-emtif dan preventif, dimana tindakan pre-emtif dilakukan dengan mensosialisasikan kegiatan pembinaan masyarakat oleh Polsek Medan Labuhan ke Institusi pendidikan seperti SMA dan Institusi Kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Labuhan. Tindakan Preventif yang dilakukan oleh Polsek Medan Labuhan diantaranya Patroli Rutin Polsek Medan Labuhan, Menyusun Kalender Kamtibmas di Polsek Medan Labuhan, Peningkatan pengawasan di kawasan rawan kejahatan di Kecamatan Medan Labuhan, Memaksimalkan pusat pengaduan masyarakat Polsek Medan Labuhan. Sedangkan upaya penal yang dilakukan oleh Polsek Medan Labuhan adalah dengan melakukan tindakan penyelidikan, pemeriksaan, penahanan, dan penangkapan serta penyidikan dengan menerapkan hukum pidana sebagai ultimum remedium penegakan hukum pidana. This study aims first to determine the legal regulation of violent crimes in the Indonesian legal system. Second, it aims to find out the obstacles to law enforcement for the crime of theft with violence by the Medan Labuhan Sector Police. Third, it aims to find out the efforts of the Medan Labuhan Sector Police in eradicating the crime of theft with violence. The research method used is normative juridical with a qualitative approach. The results of the first study that the regulation of the crime of theft with violence is regulated in Article 365 of the Criminal Code, and the crime of theft with violence is included in the category of traditional crimes that are disturbing to the public. The second result, that there are two obstacles, namely internal obstacles consisting of the lack of human resources (HR) members of the Police who serve at the Medan Labuhan Police, the lack of budget for investigations and investigations of crime cases at the Medan Labuhan Police, the minimal Reskrim facilities or facilities. at the Medan Labuhan Police, a member of the Medan Labuhan Police Criminal Investigation Unit who always changes / moves to another place (Mutation). While external factors originating from outside the police institution are the low culture of community legal compliance, weak synergistic institutional relations between the government of the Medan Labuhan sub-district and the Medan Labuhan police, the area and high population of the Medan Labuhan sub-district, the existence of urbanization to the Medan Labuhan sub-district area, the influence of Narcotics and Gambling in the District of Medan Labuhan. The third result is the efforts of the Medan Labuhan Sector Police in eradicating the crime of theft with violence in two ways, namely non-penal efforts and penal efforts. Non-penal efforts by taking pre-emptive and preventive actions, where pre-emptive actions are carried out by socializing community development activities by the Medan Labuhan Police to educational institutions such as SMA and Kelurahan Institutions in Medan Labuhan District. Preventive actions taken by the Medan Labuhan Police include Routine Patrols of the Medan Labuhan Police, Prepare the Kamtibmas Calendar at the Medan Labuhan Police, Improved surveillance in crime-prone areas in Medan Labuhan District, Maximize the community complaint center of the Medan Labuhan Police. Meanwhile, the penal effort carried out by the Medan Labuhan Police is to carry out investigations, examinations, detentions, and arrests as well as investigations by applying criminal law as the ultimum remedium for criminal law enforcement.