Hubungan Antara Penggunaan Make Up dengan Kecenderungan Body Dysmorphic Disorder Pada Siswi SMA ISTIQLAL Delitua

Abstract

Penggunaan Make up merupakan kegiatan mengubah penampilan dari bentuk asli dengan bantuan bahan dan alat kosmetik. Body Dysmorphic Disorder (BDD) merupakan bentuk gangguan mental yangmempersepsi tubuh dengan ide-ide bahwa dirinya memiliki kekurangan dalam penampilansehingga kekurangan itu membuatnya tidak menarik dan menyebabkan distress sertagangguan dalam fungsi kehidupan.Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara penggunaan make up dengan kecenderungan body dysmorphic disorder (BDD) pada remaja. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 81 siswi di SMA ISTIQLAL DELITUA kelas XI dan XII dengan menggunakan cluster area random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala yaitu skala penggunaan make up dan kecenderungan body dysmorphic disorder (BDD). Analisis data menggunakan teknik analisis Product Moment. Hasil perhitungan menunjukkan nilai koefisien rxy = 0,519, p = 0,000 (p<0,050). Hasil ini menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara penggunaan make up dengan kecenderungan body dysmorphic disorder (BDD). Semakin tinggi penggunaan make up maka semakin tinggi kecenderungan body dysmorphic disorder pada remaja demikian sebaliknya. Sumbangan efektif penggunaan make up terhadap body dysmorphic disorder (BDD) sebesar 27%. Penggunaan make up pada sisiwi SMA ISTIQLAL DELITUA tergolong rendah, ditunjukkan pada rerata empirik (RE) = 80,01 dan rerata hipotetik (RH) = 95. Kecenderungan body dysmorphic disorder pada siswi tergolong rendah, ditunjukkan rerata empirik (RE) = 95,27 dan rerata hipotetik (RH) = 105