Implementasi Pelayanan Keprotokolan Bagi Walikota Dan Wakil Walikota Di Pemerintah Kota Binjai

Abstract

Penelitian ini mengkaji mengenai implementasi pelayanan keprotokolan bagi Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Pemerintah Kota Binjai, yang dalam pelaksanaan pelayanan keprotokolan Wali kota dan Wakil Wali kota di Pemerintah Kota Binjai masih belum maksimal. Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan masalah yaitu 1) bagaimana implementasi pelayanan keprotokolan bagi Walikota dan Wakil Walikota di Pemerintah Kota Binjai? Dan 2) kendala apa saja yang terdapat dalam implementasi pelayanan keprotokolan bagi Walikota dan Wakil Walikota di Pemerintah Kota Binjai? Teori yang digunakan menurut George Edward III yaitu Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi/Sikap Para Pelaksana dan Struktur Birokrasi. Adapun metode yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan instrument pengumpulan data studi dokumentasi dan wawancara. Sedangkan analisis data yang digunakan yaitu deskriptif analisis. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa komunikasi belum berjalan baik dan menyebabkan koordinasi tidak berjalan optimal antara Bagian Protokol Dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Binjai dan instansi penyelenggara acara. Sumber daya Bagian Protokol Dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Binjai belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Dikarenakan pegawai yang diberikan tanggung jawab untuk melaksanakan pelayanan keprotokolan belum dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Sikap para pelaksana Bagian Protokol Dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Binjai belum terlaksana dengan baik. Belum optimalnya pencapaian atau sasaran program kerja yang harusnya dapat direalisasikan dengan baik melalui pelayanan dan sikap kesediaan pegawai. Struktur birokrasi Bagian Protokol Dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Binjai sudah baik. Adanya regulasi keprotokolan memiliki tujuan untuk memberikan pedoman penyelenggaraan acara agar berjalan tertib, rapi, lancar, teratur sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kendala dalam penelitian adalah kurangnya koordinasi dan sumber daya manusia. Adapun saran dalam penelitian ini yaitu Bagian Protokol Dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Binjai melakukan evaluasi dan koordinasi dan membentuk tim dari Bagian Protokol untuk memudahkan pelaksanaan dan penyelenggaraan acara di satu tempat ke tempat lainnya. Dan kualitas kerja perlu ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat) keprotokolan kepada pegawai pelaksana untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis. This study examines the implementation of protocol services for the mayor and deputy mayor in the Binjai City Government, which in the implementation of the Mayor and Deputy Mayor protocol services in the Binjai City Government is still not optimal. Based on this, the formulation of the research problem is 1) how is the implementation of protocol services for the Mayor and Deputy Mayor in the Binjai City Government? And 2) what obstacles are there in the implementation of protocol services for the Mayor and Deputy Mayor in the Binjai City Government? The theory used according to George Edward III is Communication, Resources, Disposition/Attitude of Implementers and Bureaucratic Structure. The method used is descriptive research with a qualitative approach with data collection instruments, documentation studies and interviews. While the data analysis used is descriptive analysis. The results of the study indicate that communication has not gone well and causes coordination not to run optimally between the Protocol and Communication Section of the Regional Secretariat of Binjai City and the event organizing agency. The resources of the Protocol and Communications Section of the Regional Secretariat of Binjai City have not been fully functioning properly. Because employees who are given the responsibility to carry out protocol services have not been able to carry out their duties properly. The attitude of the implementers of the Protocol and Communications Section of the Regional Secretariat of Binjai City has not been implemented properly. The achievement or target of the work program is not yet optimal, which should be realized properly through the service and attitude of the employee's willingness. The bureaucratic structure of the Protocol and Communications Section of the Regional Secretariat of Binjai City is good. The existence of protocol regulations has the aim of providing guidelines for organizing events so that they run in an orderly, neat, smooth, orderly manner in accordance with applicable regulations. Obstacles in research are the lack of coordination and human resources. The suggestions in this study are the Protocol and Communication Section of the Regional Secretariat of Binjai City to evaluate and coordinate and form a team from the Protocol Section to facilitate the implementation and organization of events from one place to another. And the quality of work needs to be improved through protocol education and training. It is aimed at implementing employees to improve their technical knowledge and skills.