Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/18565
Title: Analisis Pendapatan Usaha Tani Tanaman Sela Jagung Dan Pisang Pada Areal Kelapa Sawit (Studi Kasus: Desa Parhundalian Jawadipar, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun)
Other Titles: Income Analysis of Corn Intercropping and Banana Farming in Oil Palm Areas (Case Study: Parhundalian Jawadipar Village, Hatonduhan District, Simalungun Regency)
Authors: Batubara, Sari Damayanti
Keywords: income;farming feasibility;intercropping;p21 hybrid corn;bananas;pendapatan;kelayakan usaha tani;tanaman sela;jagung hibrida p21;pisang barangan
Issue Date: 29-Aug-2022
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;178220052
Abstract: Petani Desa melakukan sistem tanaman sela pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) kelapa sawit yang akan memberikan dampak finansial usaha tani dengan sistem tanaman sela. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan kelayakan usaha tani jagung hibrida P21 dan pisang barangan sebagai tanaman sela pada areal kelapa sawit di Desa Parhundalian Jawadipar, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun. Penelitian ini dilakukan di Desa Parhundalian Jawadipar, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun. Analisis data menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan sampel acak berdasarkan area (Cluster Random Sampling). Sampel pada penelitian ini terdiri dari 12 petani dengan tanaman sela jagung hibrida P21 dan 8 petani dengan tanaman sela pisang barangan. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei. Analisis data menggunakan analisis pendapatan yang terdiri dari perhitungan total biaya, penerimaan, serta pendapatan usaha tani tanaman sela jagung hibrida P21 dan usaha tani tanaman sela pisang barangan. Selanjutnya dilakukan analisis R/C rasio untuk melihat perbandingan penerimaan terhadap usaha tani jagung hibrida P21 dan pisang barangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usaha tani jagung hibrida P21 sebagai tanaman sela pada areal kelapa sawit di Desa Parhundalian Jawadipar, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun sebesar Rp 6.997.695,62/hektar dengan kelayakan sebesar 2,25. Pendapatan usaha tani pisang barangan sebagai tanaman sela pada areal kelapa sawit di Desa Parhundalian Jawadipar, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun sebesar Rp 13.266.916,67/hektar dengan kelayakan sebesar 3,51. Pendapatan dan kelayakan usaha tani pisang barangan sebagai tanaman sela pada areal kelapa sawit lebih besar dibandingkan dengan tanaman jagung hibrida P21. Village farmers carry out an intercropping system on Immature Plants (TBM) of oil palm which will have an financial impact on farming with the intercropping system. This study aims to determine the income and feasibility of farming not P21 hybrids and barangan banana as intercrops in oil palm areas in Parhundalian Jawadipar Village, Hatonduhan District, Simalungun Regency. This research was conducted in Parhundalian Jawadipar Village, Hatonduhan District, Simalungun Regency. Data analysis used quantitative descriptive method. Determination of the sample is done by using a random sampling method based on area (Cluster Random Sampling). The sample in this study consisted of 12 farmers with P21 hybrid maize intercrops and 8 farmers with barangan bananas intercrops. This research was conducted by survey method. Data analysis used income analysis which consisted of calculating the total cost, revenue, and income of the P21 hybrid corn cell crop farming and the barangan banana interplant farming. Furthermore, an analysis of the R/C ratio was carried out to see the comparison of revenues to the P21 hybrid maize and barangan banana farming. The results showed that the income of P21 hybrid corn farming as an intercropin the oil palm area in Parhundalian Jawadipar Village, Hatonduhan District, Simalungun Regency was Rp 6.997.695,62/hectare with a feasibility of 2,25. The income of barangan banana farming as an intercrop, there is an area of oil palm in Parhundalian Jawadipar Village, Hatonduhan District, Simalungun Regency, amounting to Rp 13.266.916,67/hectare with a feasibility of 3,51. The income and feasibility of farming the barangan banana as an intercrop in the oil palm area is greater than that of the P21 hybrid maize.
Description: 124 Halaman
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/18565
Appears in Collections:SP - Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
178220052 - Sari Damayanti Batubara - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography2.39 MBAdobe PDFView/Open
178220052 - Sari Damayanti Batubara - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV499.75 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.