Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/18456
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSitepu, Cessy Nestaliya Br-
dc.date.accessioned2022-11-21T10:48:23Z-
dc.date.available2022-11-21T10:48:23Z-
dc.date.issued2022-09-15-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/18456-
dc.description83 Halamanen_US
dc.description.abstractPesatnya pembangunan dibidang infrastruktur pada saat ini membuat tingginya permintaan material sirtu baik itu untuk jalan raya, jembatan, serta irigasi. Pertambangan sirtu atau kerikil berpasir alami adalah bagian kegiatan usaha pertambangan batuan yang bertujuan untuk memproduksi mineral ikutannya. Meningkatnya penambangan sirtu justru menimbulkan masalah baru, seperti tindak pidana pertambangan. Beberapa isu-isu permasalahan pada pertambangan sirtu di Batang Serangan adalah pertambangan sirtu tanpa izin, melakukan kegiatan operasi produksi padahal izin yang dimilikinya izin eksplorasi, mengganggu kegiatan usaha pertambangan dan masalah lingkungan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk tindak pidana yang dilakukan oleh penambang sirtu di Batang Serangan dan mengetahui upaya penanggulangan yang dilakukan terhadap tindak pidana pertambangan sirtu di Batang Serangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research). Penelitian ini menggunakan analisa data secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa bentuk tindak pidana pertambangan yang dilakukan oleh penambang sirtu di Batang Serangan yaitu melakukan pertambangan tanpa izin dan melakukan kegiatan operasi produksi padahal izin yang dimiliki nya hanya izin eksplorasi, pada tahun 2016 terdapat 2 kasus pertambangan tanpa izin dan pada tahun 2017 terdapat 1 kasus yang melakukan kegiatan operasi produksi padahal izin yang dimilikinya izin eksplorasi yang putus di Pengadilan Negeri Stabat. Kemudian upaya penanggulangan yang dilakukan Unit Tindak Pidana Tertentu Polres Langkat yaitu upaya non penal dan penal. Ada pun upaya penanggulangan secara non penal yang dilakukan Unit Tindak Pidana Tertentu Polres Langkat yaitu: himbauan, edukasi, dan sidak lapangan. Sementara itu upaya penal yang dilakukan Unit Tindak Pidana Tertentu Polres Langkat yaitu di proses secara hukum pidana. The rapid development in the infrastructure sector currently makes a high demand for sandy gravel materials for roads, bridges, and irrigation. Natural sandy gravel mining is part of the rock mining business that aims to produce its associated minerals. The increase in sandy gravel mining had created new problems, such as mining crimes. Some of the problem issues in sandy gravel mining in Batang Serangan were mining sandy gravel without a permit, carrying out production operations even though the license has an exploration permit, disrupting mining business activities, and environmental problems. This study aimed to know the form of criminal acts committed by sandy gravel miners in Batang Serangan and to find out the countermeasure efforts made to the sandy gravel mining crimes in Batang Serangan. The method used in this research was empirical juridical. The approach taken in this study used descriptive analysis. Data collection techniques were carried out by library research and field research. This research used descriptive data analysis. Based on the results, it was found that the mining crimes committed by sandy gravel miners in Batang Serangan were mining without a permit and carrying out production operations even though the permits they had were only exploration permits; in 2016 there were 2 cases and in 2017 there was 1 case which was terminated at the Stabat District Court. Then the countermeasures carried out by the Langkat Police Specific Crime Unit were non-penal and penal efforts. The efforts of non-penal countermeasures carried out by the Langkat Police Specific Crime Unit were appeals, education, and field inspections. Meanwhile, the penal effort carried out by the Langkat Police Specific Crime Unit was being processed by criminal law.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;188400209-
dc.subjectupaya penanggulanganen_US
dc.subjectkepolisianen_US
dc.subjecttindak pidana pertambanganen_US
dc.subjectcountermeasures effortsen_US
dc.subjectpoliceen_US
dc.subjectmining crimeen_US
dc.titleUpaya Penanggulangan Oleh Kepolisian Resor Langkat Terhadap Pidana Pertambangan Sirtu Di Batang Seranganen_US
dc.title.alternativeCountermeasures by the Langkat Resort Police against Criminal Mining Sirtu in Batang Seranganen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:SP - Criminal Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
188400209 - Cessy Nestaliya Br. Sitepu - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV796.82 kBAdobe PDFView/Open Request a copy
188400209 - Cessy Nestaliya Br. Sitepu - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography1.29 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.