Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/18024
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMunawir, Zaini-
dc.contributor.advisorHidayani, Sri-
dc.contributor.authorJoe, Alvin-
dc.date.accessioned2022-08-16T07:40:49Z-
dc.date.available2022-08-16T07:40:49Z-
dc.date.issued2022-07-25-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/18024-
dc.description80 Halamanen_US
dc.description.abstractPerjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) adalah perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerjaan tertentu yang hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Pekerja PKWT juga memiliki potensi melanggar Perjanjian yang telah disepakati sehingga terjadilah perselisihan hubungan industrial, dalam hal ini perselisihan hak yang disebut juga sebagai tindakan wanprestasi/ingkar janji akibat dari tindakan yang merugikan perusahaan. Sehingga dibutuhkan regulasi untuk menyelesaikan masalah ini seperti dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana faktor yang menyebabkan pekerja dalam perjanjian kerja waktu tertentu melakukan wanprestasi di PT. Multimas Nabati Asahan, Bagaimana akibat hukum yang didapatkan oleh pekerja jika melakukan tindakan wanprestasi terhadap perjanjian kerja waktu tertentu yang telah disepakati, dan bagaimana penyelesaian wanprestasi pada masa pandemi yang dilakukan oleh pekerja dalam perjanjian kerja waktu tertentu di PT. Multimas Nabati Asahan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Yuridis Normatif dengan memperoleh data melalui bahan hukum primer dan sekunder yang berasal dari dokumen resmi, buku-buku, peraturan perundang-undangan dan data dari instansi terkait serta wawancara dengan sifat desriptif analisis yang menggunakan analisis kualitatif dengan pendekatan melalui studi kepustakaan dan lapangan. Hasil penelitian adalah faktor penyebab terjadinya wanprestasi yang dilakukan oleh pekerja PKWT di PT. Multimas Nabati Asahan ialah faktor eksternal, yang diakibatkan oleh pekerja PKWT secara sengaja ataupun tidak sengaja. Akibat hukum yang dikenakan kepada pekerja yang melakukan tindakan wanprestasi atas PKWT yang telah disepakati ialah pemberian surat teguran, surat peringatan 1-3, pembebasan tugas, pemberhentian seketika, pengurangan uang intensif, pemotongan gaji, ganti rugi, dan pemutusan hubungan kerja. Penyelesaian masalah yang dilakukan oleh PT. Multimas Nabati Asahan atas pekerja PKWT yang melakukan wanprestasi pada masa pandemi adalah dengan cara bipartit/musyawarah mufakat dengan tetap menjalankan protokol kesehatan 5M di masa pandemi. A certain time work agreement (PKWT) is a work agreement between workers/laborers with an entrepreneur to hold an association of certain times or for this certain job that is regulated in the Law Number 13 of 2003 About Manpower. PKWT workers also have the potential to violate the Treaty that had been agreed so that there was an industrial relationship dispute, in this case a rights dispute which is also said as the act of default/broke a promise due to the actions that cost the company. So it takes regulations to solve this problem as in the Law Number 2 of 2004 concerning Industrial Relations Settlement. The problem in this study is how the factor that causes workers in a certain time work agreement to conduct default at PT. Multimas Nabati Asahan. How the legal result is obtained by workers if they carry out acts of default on certain time work agreements that have been agreed, and how the settlement of default during the pandemic carried out by workers in certain time work agreements at PT. Multimas Nabati Asahan. The method of research used is normative juridicial research by obtaining data through primary and secondary legal materials that come from official documents, books, laws and regulation from related agencies and interviews with the descriptive nature of the analysis that uses qualitative analysis with an approach through library and field study. The results of the study were the cause factor that the default was carried out by PKWT workers at PT. Multimas Nabati Asahan is an external factor, which is caused by PKWT workers on purpose or unintentionally. The legal consequences of the workers who were subjected to the agreed actions of the PKWT who had been the letter of reprimand, a 1-3 warning letter, exemption, an instant, intensive stop, salary cuts, compensation, and termination of employment. The problem solving carried out by PT. Multimas Nabati Asahan for PKWT workers who carry out default on the pandemic is in the way bipartit/consensus by continuing to carry out 5M's health protocols during the pandemic.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;188400089-
dc.subjectpenyelesaianen_US
dc.subjectwanprestasien_US
dc.subjectPKWTen_US
dc.subjectcompletionen_US
dc.subjectdefaulten_US
dc.titlePenyelesaian Hukum terhadap Wanprestasi yang Dilakukan oleh Pekerja Atas Perjanjian Kerja Waktu Tertentu pada Masa Pandemi (Studi Pt. Multimas Nabati Asahan)en_US
dc.title.alternativeLegal Settlement In Default Carried Out By Workers On A Certain Time Work Agreement During The Pandemic (Study Pt. Multimas Nabati Asahan)en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:SP - Civil Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
188400089 - Alvin Joe - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography1.49 MBAdobe PDFView/Open
188400089 - Alvin Joe - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV443.57 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.