Analisis Biaya Perawatan Mesin Empty Bunch Press Menggunakan Metode Activity Based Costing (ABC) di PT. Ukindo Blankahan Oil Mill

Abstract

Penggunaan mesin secara kontinyu akan mengalami penurunan tingkat kesiapan mesin itu sendiri. Dalam usaha untuk menjaga tingkat kesiapan mesin agar hasil produksi tetap terjamin akibat penggunaan mesin secara terus-menerus, maka dibutuhkan kegiatan pemeliharaan mesin yang optimal. Melakukan pemeliharaan atau perawatan mesin sendiri dibutuhkan biaya yang cukup besar yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Untuk itu, manajemen perusahaan harus mampu menghasilkan informasi akuntasi yang jelas dengan menggunakan strategi yang tepat sehingga dapat menghasilkan informasi biaya dengan lebih akurat. Adapun masalah yang terjadi pada pabrik saat ini adalah biaya perawatan mesin empty bunch press setiap tahunnya mengalami peningkatan, hal tersebut menjadi masalah kepada pabrik karna terlalu besarnya biaya perawatan mesin tersebut. Berdasarkan data biaya pengeluaran perusahaan untuk perbaikan mesin tersebut tahun 2020 mencapai Rp 46.256.738 juta pertahunnya. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menentukan biaya perbaikan mesin empty bunch press yang efektif menggunakan metode Activity Based Costing (ABC). Setelah dilakukan penelitian maka hasil yang didapatkan adalah hasil dari perhitungan biaya perawatan mesin empty bunch press dengan menggunakan Activity-Based Costing System yaitu Rp23.034.420,-. Terjadi selisih (overstate) dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan pada tahun 2017 sebesar Rp9.899.986,- ; 2018 sebesar Rp9.901.332,- ; dan 2019 sebesar Rp5.785.410,- ; dan understate terhadap biaya pada tahun 2020 sebesar Rp23.222.318,-. Continuous use of the machine will decrease the readiness level of the machine itself. To maintain the machine readiness level so that production results were guaranteed due to the continuous use of machines, optimal machine maintenance activities were needed. Performing maintenance of the machine itself required incurring considerable costs by the company. For this reason, company management had to be able to produce clear accounting information using the right strategy so that it could produce cost information more accurately. The problem that occured in the factory at this time was the cost of maintaining the empty bunch press machine every year had increased, this was a problem for the factory because the maintenance costs for the machine were too high. Based on data, the company's expenses for repairing the machine in 2020 reached Rp 46,256,738 million per year. The purpose of this study was to determine the cost of repairing an effective empty bunch press machine using the Activity Based Costing (ABC) method. After conducting the research, the results obtained were the results of calculating the maintenance costs of the empty bunch press machine using the Activity-Based Costing System, which was Rp. 23,034,420, -. Thus, There was a difference (overstate) with the costs incurred by the company in 2017 of Rp. 9,899.986, - ; 2018 of Rp. 9,901,332,-; and 2019 of Rp5,785,410,-; and understate to costs in 2020 of Rp23,222,318,-.