Perbedaan Konsep Diri Pekerja Anak Ditinjau dari Tingkat Pendidikan Kecamatan Helvetia Medan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan konsep diri pekerja anak ditinjau dari tingkat pendidikan. Dengan asumsi bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan pekerja anak semakin positif konsep dirinya dan semakin rendah tingkat pendidikan pekerja anak maka semakin negative konsep dirinya. Populasi peneliitian ini adalah pekerja anak yang tergolong dalam usia remaja dikecamatan Helvetia medan yang berjumlah 120 oran. Sampel berjumlah 60 orang. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala likert pada skala konsep diri terdiri dari 42 aitem. Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa hipotesis yang diajukan dalam peneltian ini dinyatakan diterima. Hal ini dibuktikan dengan koefisien perbedaan analisis varians 1 jalur F = 71.626 dengan P = 0,000. Selanjutnya dilihat dari konsep diri pekerja anak yang memiliki tingkat pendidikan tinggi memiliki mean hipotetik 105 < mean empiric 124.70 > dengan nilai SD 10.812. mean hipotetik < mean / nilai rata-rata empiric dimana selisihnya melebihi bilangan SB/SD, maka dinyatakan bahwa subjek penelitian memiliki konsep diri yang positif pada pekerja anak yang memiliki tingkat pendidikan rendah memiliki mean hipotetik 105 > mean empiric 81.22 > dengan nilai SD 10.828. mean hipotetik < mean / nilai rata-rata empiric dimana selisihnya melebihi dua kali biulangan SB /SD, maka dinyatakan bahwa subjek penelitian memiliki konsep diri yang negatif.