Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/15651
Title: Penegakan Hukum Oleh Porli Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pencurian Sepeda Motor Dengan Pemberatan (Studi Di Porlestabes Medan)
Other Titles: Law Enforcement by the Indonesian Police Against the Criminals of Motorcycle Theft with Weights (Study at Medan Porlestabes)
Authors: Putra, Jaya Syah
metadata.dc.contributor.advisor: Zulyadi, Rizkan
Ramadhan, Citra
Keywords: Penegakan Hukum;Law Enforcement;POLRI;POLRI;Pencurian Dengan Pemberatan;Theft With Weighting
Issue Date: 27-Apr-2021
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;191803021
Abstract: Pencurian dalam arti secara umum adalah mengambil barang milik orang lain dengan maksud untuk memiliknya tanpa izin dari yang mempunyai barang tersebut. Dalam aksi pencurian tersebut seseorang mempunyai berbagai macam cara ataupun modus dalam melakukannya. Penelitian ini yang akan diteliti adalah sebuah tindak pidana pencurian dengan pemberatan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana penegakan hukum oleh POLRI terhadap pelaku tindak pidana pencurian sepeda motor dengan pemberatan diwilayah hukum Polrestabes Medan bagaimana hambatan-hambatan dalam upaya penegakan hukum pelaku tindak pidana pencurian sepeda motor dengan pemberatan diwilayah hukum Polrestabes Medan dan bagaimana upaya penanggulangan tindak pidana pencurian sepeda motor dengan pemberatan diwilayah hukum Polrestabes Medan. Metode penelitian yaitu dengan menggunakan jenis penelitian hukum yuridis normatif atau doktriner yang juga disebut sebagai penelitian perpustakaan atau studi dokumen, yang memiliki sifat deskripstif analisis. Menggunakan teknik penelitian kepustakaan (Library Research): yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari serta menganalisa konsep-konsep, teori-teori pendapat-pendapat atau penemuan-penemuan serta ketentuan perundang-undangan yang berkaitan dengan hukum. Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara sumber dan pewawancara. Kemudian dianalisis secara kualitatif mendapatkan jawaban dalam permasalahan yang dikaji. Upaya penegakan hukum yang dilakukan personil Polri khususnya di Sat Reskrim Polrestabes Medan terhadap pelaku tindak pidana pencurian dengan pemberatan sepeda motor yang mana awalnya personil menerima laporan pengaduan dari korban tentang terjadinya pencurian dengan pemberatan melanjutkan ke tahap penyelidikan dan penyidikan, terhadap pelaku pencurian dengan pemberatan sepeda motor dikenakan Pasal 363 KUHPidana dengan ancaman hukuman kurungan penjara maksimal 9 tahun tergantung dengan cara yang dilakukan oleh pelaku untuk melakukan pencurian dengan pemberatan. Faktor Hambatan dalam upaya penanggulangan kasus pencurian dengan pemberatan dalam proses penangkapan antara lain sebagai berikut: Identitas pelaku tidak jelas, Pelaku tidak memilik KTP, pelaku tidak mengakui perbuatannya, tidak ada saksi di TKP. Pelaku menghilangkan barang bukti, korban tidak ingin melapor ke polisi, tidak adanya saksi pendukung. Upaya penanggulangan tindak pidana pencurian dengan pemberatan terhadap sepeda motor yaitu melakukan upaya preventif dengan melaksanakan patroli di tempat-tempat yang dicurigai, melakukan sosialisasi dan pendekatan masyarakat agar tercipta koordinasi dan kerja sama yang bersinergi dalam menciptakan keamanan, kemudian melakukan upaya represif dengan meningkatkan upaya penindakan terhadap pelaku pencurian dengan pemberatan sepeda motor dengan memberikan sanksi tegas dan berefek jera kepada pelaku serta memberikan pembinaan kepada masyarakat agar patuh hukum. Theft in a general sense is taking the property of another person with the intention of possessing it without the permission of the owner of the item. In the act of theft, a person has various ways or modes of doing it. This research which will be examined is a criminal act of theft with weight. The problem in this research is how is the law enforcement by the Indonesian Police against the perpetrators of motorbike theft with weighting in the legal area of the Medan Police, what are the obstacles in the efforts to enforce the law of the criminal offender theft of motorbikes by weight in the jurisdiction of the Medan Police and how to tackle the criminal act of motorbike theft with weighting in the legal area of the Medan Police. The research method is to use normative or doctrinal juridical legal research which is also referred to as library research or document study, which has a descriptive analysis characteristic. Using library research techniques (Library Research): namely by collecting and studying and analyzing concepts, theories of opinions or findings and statutory provisions relating to law. An interview is a conversation between two or more people and takes place between the source and the interviewer. Then analyzed qualitatively to get answers to the problems being studied. Law enforcement efforts carried out by Polri personnel, especially at the Sat Reskrim Polrestabes Medan, against the perpetrators of criminal acts of theft with motorbike weighting where initially the personnel received a complaint report from the victim about the occurrence of theft with the weight continuing to the stage of investigation and investigator, against the perpetrator of theft with motorcycle weight subject to Article 363 of the Criminal Code with the threat of imprisonment for a maximum of 9 years depending on the method used by the perpetrator to commit theft with weight. Obstacle factors in efforts to tackle theft cases with weighting in the arrest process are as follows: The identity of the perpetrator is not clear, the perpetrator does not have an ID card, the perpetrator does not admit his actions, there are no witnesses at the TKP. The perpetrator lost evidence, the victim did not want to report to the police, there were no supporting witnesses. Efforts to tackle the criminal act of theft by weighting motorbikes, namely making preventive measures by carrying out patrols in suspected places, conducting socialization and community approaches to create coordination and cooperation in synergy in creating security, then making repressive efforts by increasing efforts to take action against perpetrators of theft by weighting motorbikes by providing strict sanctions and a deterrent effect on the perpetrators and providing guidance to the community to comply with the law.
Description: 120 Halaman
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/15651
Appears in Collections:MT - Master of Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
191803021 - Jayasyah Putra - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I,II,III,Bibliography1.24 MBAdobe PDFView/Open
191803021 - Jayasyah Putra - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV513.52 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.