Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Kesejahteraan di Lingkungan Kerja Karyawan di Masa Pandemi Covid-19 Pada PT. Saka Mitra Sejati Medan

Abstract

This study uses a quantitative methods and a correlational research that aims to understand the correlation between work stress and workplace well-being among employee during COVID-19 pandemic in PT. Saka Mitra Sejati Medan. The subjects of this research were 78 employees in PT. Saka Mitra Sejati Medan. This research using two scales as a measuring tools, namely work stress scale and workplace well-being scale and using likert scale organized by researcher based on the indicators of work stress (Robbins, 2006) and the aspects of workplace well-being (Page, 2005). The work stress scale has a value of reliability (rxx) = 0,667 and consists of 15 items, whereas the workplace well-being scale has a value of reliability (rxx) = 0,796 and consists of 21 items. This research data analyzed using pearson product moment correlation method. The result showed that there was a negative correlation between work stress and workplace wellbeing with correlation coefficients r = -0,561, and sig = 0,000, which means the hypothesis is accepted, and based on the comparison of mean hypothetical score and mean empiric score, so the score of work stress is low and the workplace well-being score is high, with the contribution score of work stress to workplace well-being is 31,5%, while the remaining 68,5% influenced by the other factors, such as relation towards other, organisational culture, working room, work goals and achievement, satisfaction of life and work, and employee personality. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan bersifat korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan kesejahteraan di lingkungan kerja karyawan di masa pandemic COVID-19 pada PT. Saka Mitra Sejati Medan. Sampel penelitian ini adalah 78 orang karyawan PT. Saka Mitra Sejati Medan. Penelitian ini menggunakan dua buah skala sebagai alat ukur, yaitu skala stres kerja dan skala kesejahteraan di lingkungan kerja yang disusun sendiri oleh peneliti dalam bentuk skala likert berdasarkan indikator stres kerja (Robbins, 2006) dan aspek-aspek kesejahteraan di lingkungan kerja (Page, 2005). Skala stres kerja memiliki nilai reliabilitas (rxx)= 0,667 dan terdiri dari 15 aitem, sedangkan skala kesejahteraan di lingkungan kerja memiliki nilai reliablitias (rxx)= 0,796 dan terdiri dari 21 aitem. Analisa penelitian menggunakan korelasi pearson product moment. Berdasarkan hasil analisa ditemukan bahwa terdapat hubungan negative antara stres kerja dengan kesejahteraan di lingkungan kerja dengan nilai r = - 0,561, dan sig = 0,000, dengan demikian maka hipotesis yang dirumuskan dinyatakan diterima, dan berdasarkan perbandingan nilai mean hipotetik dan empiriknya, maka dapat diketahui ada hubungan antar variabel, dimana stres kerja rendah dan kesejahteraan di lingkungan kerja karyawan tinggi, dengan sumbangan variabel stres kerja sebesar 31,5% sedangkan 68,5% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti, hubungan dengan orang lain, budaya organisasi, ruang kerja, tujuan dan pencapaian kerja, kepuasan akan hidup dan kerjaan, serta kepribadian karyawan.