Hubungan Regulasi Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Santri Kelas X di Pesantren Daar Al Uluum Kisaran

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan regulasi diri dengan penyesuaian diri pada santri kelas X di Pesantren Daar Al Uluum Kisaran.Sampel penelitian ini berjumlah 55 santri yang diambil menggunakan teknik total sampling. Regulasi diri dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala regulasi diri yang disusun oleh peneliti berdasarkan Aspek regulasi diri Zimmerman meliputi metakognitif, motivasi, perilaku. Penyesuaian diri dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala penyesuaian diri yang disusun oleh peneliti berdasarkan Aspek – aspek penyesuaian diri menurut Schneiders meliputi adaptation, conformity, mastery, individual variation. Berdasarkan hasil analisis dengan metode analisis korelasi r Product Moment, diketahui bahwa Ada hubungan signifikan antara regulasi diri dengan penyesuaian diri, yaitu semakin tinggi regulasi diri yang dimiliki santri, maka semakin tinggi penyesuaian diri yang di miliki santri tersebut, begitu pula sebaliknya, dimana rxy = 0,704dengan signifikan p = 0.000 < 0,050. Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan dinyatakan diterima. Koefisien determinan (r2) dari hubungan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y adalah sebesar r2 = 0,495 Ini menunjukkan bahwa regulasi diri berkontribusi terhadap penyeesuaian diri sebesar 49,5%, dimana 50,5 % dipengaruhi oleh faktor lain : hubungan orang tua – anak, iklim intelektual keluarga, iklim emosional keluarga, hubungan guru – siswa, iklim intelektual sekolah, kondisi fisik, kepribadian, proses belajar, lingkungan, dan agama serta budaya. Berdasarkan perbandingan kedua nilai rata-rata diatas (hipotetik dan empirik), maka dapat dinyatakan bahwa regulasi diri tergolong sedang dengan nilai mean hipotetik sebesar 60 dan empiric sebesar 58,73 dan penyesuaian diri tergolong sedang dengan nilai hipotetik sebesar 62,5 dan empiric sebesar 61,65. This study aims to determine the relationship between emotional maturity and self-adjustment in class X students at Pesantren Daar Al Uluum Kisaran. The sample of this research was 55 students who were taken using total sampling technique. Self-regulation in this study was measured using a self-regulation scale compiled by researchers based on the aspects of self-regulation Zimmerman (Ghufron & Rini Risnawati, 2014) metacognitive, motivational, behavioral. Selfadjustment in this study was measured using a self-adjustment scale compiled by researchers based Adjustment aspects according to Schneiders (Risnawita & Ghufron, 2010) adaptation, conformity, mastery, individual variation. Based on the results of the analysis using the correlation analysis method r Product Moment, it is known that there is a significant relationship between selfregulation and self-adjustment, namely the higher the self-regulation of the students, the higher the self-adjustment of the students. Vice versa, where rxy = 0.704 with significant p = 0.000 <0.050. Thus, the proposed hypothesis is accepted. The determinant coefficient (r2) of the relationship between the independent variable X and the dependent variable Y is equal to r2 = 0.495 This shows that self-regulation contributes to self-adjustment by 49.5%. There are 50.5% other factors that influence adjustment such as: parent-child relationships, family intellectual climate, family emotional climate, teacher-student relationships, school intellectual climate, physical condition, personality, learning process, environment, and religion and culture . Based on the comparison of the two average values above (hypothetical and zempirical), it can be stated that selfregulation is moderate with a hypothetical mean value of 60 and empiric of 58.73 and moderate adjustment with a hypothetical value of 62.5 and empiric of 61 , 65.