Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12396
Title: Puasa Melatih Diri Kita Berperilaku dan Berkomunikasi yang Santun
Other Titles: Fasting Trains Ourselves to Be Polite and Communicate
Authors: Samosir, Hasrat Efendi
Keywords: puasa;komunikasi yang santun
Issue Date: 13-May-2019
Publisher: Universitas Medan Area
Abstract: Ramadan juga disebut dengan syahrurriyadhoh atau bulan latihan. Harapannya adalah setelah kita dilatih, kemudian menjadi habbit atau kebiasaan, maka insyaAllah kita akan terus menjaga nilai-nilai Ramadan ini. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas bagaimana puasa dapat melatih kita berperilaku dan berkomunikasi yang santun. Rasulullah pernah mengatakan dalam haditsnya yang cukup terkenal, “Berapa banyak orang yang berpuasa tetapi tidak ada yang didapatkannya dari puasanya kecuali lapar dan haus.” Memang secara fiqih puasanya sah, tapi secara nilai, pahala, atau apa yang akan di dapatkannya, ia dinilai dengan sia-sia. Imam Al-Ghazali dan Ibnul Qayyim Al-Jauziyah mengatakan bahwa puasa terbagi kepada tiga. Yaitu puasa awwam, puasa khawwas, dan puasa khawwasul khawwas. Jika puasanya masih pada tingkat lapar dan haus maka itu dikatakan masih puasa awwam. Jika kita sudah mampu mempuasakan lidah kita, mata, telinga, tangan, kaki, bahkan pikiran, hati dan keinginan-keinginan kita. Tidak hanya sebatas lapar dan haus, perut saja, maka itu sudah sampai pada tingkat puasa khawwas, bahkan khawwasul khawwas.
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12396
Appears in Collections:Buletin Taqwa

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Hasrat Efendi Samosir - Puasa Melatih Diri Kita Berperilaku dan Berkomunikasi yang Santun.pdfarticle202.33 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.