Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/11710
Title: Analisis Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dalam Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Narkotika (Studi Kota Medan)
Authors: Siahaan, Ricardo S
metadata.dc.contributor.advisor: Isnaini
Siregar, Taufik
Keywords: pencegahan narkoba;pemberantasan narkoba;kepolisian;drug prevention;drug eradication;police
Issue Date: 30-May-2018
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;161803020
Abstract: Detention and imprisonment of Drug users in legal proceedings by law enforcement officers is considered an appropriate effort to reduce the number of narcotics use. Law enforcement officers still view the Narcotics Law as oriented towards the purpose of criminal application against narcotics abuse by imprisonment for drug users / addicts, so it is considered like a criminal. In practice, the view of narcotics users as perpetrators is still more dominant than the health approach and the cure of narcotic dependence. The increase of drug users in Medan City becomes a substantial problem, because with the many drug users, the demand for drugs is increasing.Problems stated in this research, first How is the modus operandi of Narcotics circulation in Medan City ?, second, How are the prevention and eradication of Narcotics Circulation in the field? And third, how effective the implementation of prison sentence for narcotics user in Medan City ? The research method used is juridical normative. Research resonance with library research approach. The data source used is secondary data source with primary, secondary and tertiary legal material. Data analysis used is qualitative data analysis. Circulation of drugs that occurred in the city of Medan is done in several ways / mode, including: drug distribution through land, sea and air, drugs distribution through legal imports that infiltrated by drugs / by using delivery services, online, drug distribution through drugs couriers, drug distribution by using backing supporter / law enforcement apparatus. The pattern of coping done by Indonesian National Police Force, in general is by way of Preventive, Preventive efforts and Repressive efforts are carried out in the forms of activities undertaken by the Indonesian National Police Force among them deciding the illegal narcotics trafficking, uncovering the syndicate network. Implementation of prison sentences for drug users has not given effectiveness because the situation of prison institutions in Indonesia is still far from expectations. In reality, the narcotics users after leaving the prison are still consuming narcotics, so instead of reducing the perpetrators of narcotics abuse in Indonesia thus prison sentences have not addressed the narcotics problem.
Description: Penahanan dan pemenjaraan terhadap pengguna narkoba dalam proses hukum oleh aparat penegak hukum dianggap sebagai upaya yang tepat untuk mengurangi angka penggunaan narkotika. Aparat penegak hukum masih memandang UU Narkotika berorientasi pada tujuan penerapan pidana terhadap penyalahgunaan narkotika dengan pemenjaraan bagi pengguna/ pencandu narkoba, sehingga dianggap seperti penjahat. Dalam praktek, pandangan pengguna narkotika sebagai pelaku kejahatan masih lebih dominan dibandingkan dengan pendekatan kesehatan dan penyembuhan terhadap ketergantungan narkotika. Peningkatan pengguna narkoba di kota Medan menjadi permasalahan substansial, karena dengan banyaknya para pengguna narkoba maka permintaan terhadap narkoba semakin meningkat. Permasalahan dalam penelitian ini, pertama Bagaimana modus operandi peredaran narkotika di kota Medan?, kedua, Bagaimana bentuk pencegahan dan pemberantasan peredaran narkotika di kota Medan? Dan ketiga, Bagaimana efektifitas penerapan hukuman penjara bagi pengguna narkotika di kota Medan? Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif. Pendekatan penelitian dengan pendekatan library research. Sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder dengan bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Analisa data yang digunakan adalah analisa data kualitatif.Peredaran narkoba yang terjadi di kota Medan dilakukan dengan beberapa cara/ modus, di antaranya: peredaran narkoba melalui jalur darat, laut dan udara, peredaran narkoba melalui barang impor legal yang disusupi dengan narkoba/ dengan memanfaatkan jasa pengiriman barang/ jasa, peredaran narkoba melalui sistem online, peredaran narkoba melalui kurir narkoba, peredaran narkoba dengan memanfaatkan backing penguasa/ aparat penegak hukum. Pola penanggulangan yang dilakukan POLRI, secara umum adalah dengan cara Preempetif, upaya Preventif serta Upaya Represif dilakukan dalam bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan POLRI di antaranya memutuskan jalur peredaran gelap narkotika, mengungkap jaringan sindikat. Penerapan hukuman penjara bagi para pengguna narkotika belum memberikan efektifitas karena situasi lembaga pemasyarakatakan di Indonesia yang masih jauh dari harapan. Dalam realitasnya, para pemakai narkotika setelah keluar dari penjara masih mengkonsumsi narkotika, sehingga bukannya mengurangi pelaku tindak pidana penyalahgunaan narkotika di Indonesia tetapi hukuman penjara belum menjawab permasalahan narkotika.
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/11710
Appears in Collections:MT - Master of Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
161803020 - Ricardo - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, Bibliography1.05 MBAdobe PDFView/Open
161803020 - Ricardo - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV647.68 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.