Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/10141
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorLubis, Rahmi-
dc.contributor.advisorWahyuni, NIni Sri-
dc.contributor.authorJohanna, Petra-
dc.date.accessioned2019-04-22T05:18:33Z-
dc.date.available2019-04-22T05:18:33Z-
dc.date.issued2012-10-17-
dc.identifier.other088600033-
dc.identifier.urihttp://repository.uma.ac.id/handle/123456789/10141-
dc.descriptionPenelitian ini bertujuan mengetahui Resiliensi Pada Penderita Luka Bakar (Resilience of Burns Injury). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena dengan metode ini dapat dipahami gambaran sebagaimana subjek mengalaminya. Peneiitian ini menggunakan wawancara mendalam sebagai pengambiian data. Subjek dalam penelitian berjumlah dua orang yang memiliki karakteristik sebagai seseorang yang mengaiami luka bakar dari telah resilien, serta berjenis kelamin perempuan. Resiliensi adaiah kemampuan untuk mengatasi dan beradaptasi terhadap kejadian yang berat atau masalah yang terjadi dalam kehidupan. Bertahan daiam keadaan tertekan, dan bahkan berhadapan dengan kesengsaraan atau trauma yang diaiami dalam kehidupannya. Tujuan penelitian ini adalah menemukan gambaran resiliensi dari ketujuh faktor resiliensi dalam teori Revich & Shatee (2002). Penyebab Iuka bakar pada kedua responden adaiah kecelakaan rumah tangga karena kejatuhan lampu minyak pada waktu mereka sedang tidur. Responden I mengaiami Iuka bakar derajat kedua dalam, klasifikasi Iuka bakar berat dengan luas 27%; sedangkan responden II mengalami Iuka bakar derajat kedua dangkaI, klasifikasi luka bakar sedang, luas hanya 18%. Kesengsaraan (adversity) fisioiogis pada responden I pada wajah, hidung, muiut, kedua daun telinga, dan kedua tangan serta jari-jarinya; sedangkan responden II pada sefoigian wajah sebelah kanan, leher, dan ketiak sebelah kanan. Kesengsaraan psikologi responden I adalah adaptasi, pengharapan, penolakan dan depresi; sedangkan responden II adalah minder dan penolakan. Hasil penelitian menemukan bahwa ada perbedaan gambaran faktor resiliensi (regulasi emosi, pengendalian diri, anaiisa kausaI, reaching out) disebabkan perbedaan jenis Iuka bakar, kesengsaraan fisiologis dan psikologis serta memiiiki kesamaan pada gambaran faktor optimisme dan efikasi diri. Faktor-faktor resiliensi pada kedua responden dipengaruhi oleh faktor regilius.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.subjectresiliensien_US
dc.subjectpenderita luka bakaren_US
dc.subjecttujuh faktor resiliensien_US
dc.titleResiliensi pada Penderita Luka Bakaren_US
dc.typeSkripsi Sarjanaen_US
Appears in Collections:SP - Psychology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
088600033_Fetra Johanna (no abstract).pdfFulltext3.75 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.