Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/10088
Title: Makna Hidup pada Wanita Dewasa yang Terlambat Menikah
Authors: DR, Maqhfirah
metadata.dc.contributor.advisor: Minauli, Irna
Lubis, Afisah Wardah
Keywords: makna hidup;wanita terlambat menikah
Issue Date: 2-Sep-2009
Publisher: Universitas Medan Area
Description: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif mengenai makna hidup pada wanita dewasa yang terlambat menikah. Ada empat hal yang diteliti yaitu: faktor penyebab, dampak psikologis yang dialami wanita dewasa yang terlambat menikah, strategi coping yang digunakan dan makna hidup yang dimiliki wanita dewasa yang terlambat menikah. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Responden berjumlah dua orang wanita berusia 40 tahun ke atas dan belum menikah. Penelitian ini didukung teori logoterapi oleh Victor Frankl. Makna hidup yang dirasakan responden merupakan suatu bentuk penghayatan hidup yang berasal dari penderitaan yang dirasakan responden dengan status terlambat menikah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan Riani dan Yana (responden dalam penelitian ini) terlambat menikah adalah faktor punya 'apa-apa' dulu, faktor berbakti kepada orang tua dan faktor selera tinggi, namun pada Riani faktor study oriented dan faktor menikah itu susah juga menjadi faktor penyebabnya. Riani dan Yana menikmati status mereka yang terlambat menikah berupa memperoleh kebebasan, kemandirian dalam pengambilan keputusan, namun mereka memperoleh dampak negatif berupa merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan seksual, merasa kesulitan ketika dalam keadaan sakit dan juga adanya norma yang berasal dari agama dan budaya setempat yang menganggap wanita yang terlambat menikah kurang beruntung dan belum lengkap sebagai wanita. Strategi coping yang digunakan diantaranya yaitu bentuk problem-focused coping (berupa konfrontasi, mencari dukungan sosial, merencanakan pemecahan masalah) dan bentuk emotion-focused coping (berupa penilaian kembali secara positif dan lari/penghindaran). Kedua responden dapat memenuhi semua aspek-aspek makna hidup berupa maksud dan tujuan hidup, kepuasan hidup, kebebasan, tetapi mereka merasa takut terhadap kematian karena belum mempunyai suami dan anak yang akan merawat mereka. Keduanya memperoleh sumber-sumber makna hidup melalui nilai-nilai kreatif, nilai-nilai penghayatan, nilai-nilai bersikap dan nilai-nilai pengharapan. Karakteristik makna hidup keduanya bersifat unik, pribadi dan temporer, bersifat spesifik dan nyata serta memberi pedoman dan arah. Mereka menemukan penghayatan hidup bermakna dengan terpenuhinya komponen-komponen pengembangan hidup bermakna berupa pemahaman diri, makna hidup, pengubahan sikap, keikatan diri, kegiatan terarah, dukungan sosial dan ibadah.
URI: http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/10088
Appears in Collections:SP - Psychology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
058600188_Maqhfirah DR.pdfFulltext3.54 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.